SATU DEBU MENGHUJAM SEBATANG
KARA
Aku seorang bocah palestina yang setiap hari
menghirupkan udara segar dengan teriknya panas yang menjilati leherku tanpa aku
hiraukan itu semua. Sekawanan burung pun
ikut berkicau riang yang tak kenal lelah terbang kesana dan kemari bersamaan
dengan hembusan angin yang begitu sejuk ditambah lagi dengan langit yang begitu
biru serta awan yang bergerak mengikuti pergerakan angin. Para warga dari
anak-anak sepertiku sampai orangtua yang sudah tua renta pun menikmati
keramahan dan kenyamanan di negaraku dengan mayoritas penganut agama islam.
Kini,semua telah berubah menjadi sebuah gerbang syurga dan neraka,langit-langit
biru kini telah berubah menjadi gemerlap seperti gempulan asap-asap yang
menyelimuti negaraku. Kedatangan seorang tentara-tentara israel yang biadab
menyerang kami tanpa ada sebabnya. Ribuan hujan peluru yang menghujam nyawa
orangtuaku berubah menjadi kenyamanan dalam syurga-NYA dan berada disisi-NYA.
Kini aku seorang anak yang malang,usiaku belumlah dewasa serta tetangga
disekitarku telah sekumpulan mayat yang tergeletak di depan rumahku dan menyatu
dengan tanah yang bercampur segumpalan darah mayat tetanggaku beserta debu
membuat dadaku sesak nafas dan batuk “uhuk,uhuk,uhuk.” Lidahku terbujur kaku
seperti tak satu kata pun yang terucap melihat keadaan di sekelilingku bagaikan
macam macam bentuk zombie yang mengerikan. Para tentara israel itu pun datang melintasi
rumahku,saat itu aku mengintip mereka dibalik jendela kaca yang sudah hancur,
“cari mereka,kalau ada yang melawan,penggal saja lehernya.’’jawab sang panglima
tentara israel dengan marahnya. Terdengar suara itulah yang membuatku ketakutan
meminta miliaran tumbal nyawa umat
muslim yang tidak berdosa termasuk anak-anak sepertiku,aku pun bersembunyi di
bawah tempat tidur dan bercampur dengan rasa ketakutan yang berbaur menjadi
satu. Tiba tiba “gubraaaakkkkk’’ sebuah pintu yang didobrak oleh mereka. “cari
dan bunuh mereka semua.” Sebuah amarah dari seorang panglima tentara bak seperti
menyimpan sebuah dendam kepada umat muslim sepertiku dan masyarakat disekitarku,walaupun mereka tidak
mengenalku satu persatu. Gemetaran disekujur tubuhku kian menjadi-jadi yang
bisa aku tahan,sebuah kaki mereka tepat didepan mataku yang berhadapan dengan
tempat tidur. “dor,dor,dor,dor.” Menjulurkan senjata keatas atap, sampai sampai
sebuah sepihan debu jatuh bertebaran di sekitarku. Aku tetap terdiam agar tidak
tertangkap mereka. Aku menadah tangan untuk
memohon dan berdoa kepada Allah SWT
agar memberikan keselamatan kepadaku supaya tidak tertangkap oleh
perbuatan mereka yang biadab “ ya Allah, tolongilah hambamu ini dan berikan
keselamatan untukku.” Mereka pun pergi dan meninggalkan rumahku dan mencari
sasaran lain, “sangat cepat do’aku terkabul.” Lalu aku beranjak kembali dari
tempat persembunyianku lalu menghampiri sebuah jendela dan mengamati mereka
apakah mereka sudah pergi atau belum.
Aku pun keluar rumah dan mencoba
bersembunyi-sembunyi untuk melihat keadaan disekitarku. Terlihat disebuah perbataasan
desaku terdapat seorang anak yang berdiri dan saat diusir para tentara Israel
pun seorang anak tidak tergetir pun dengan lantangnya suara sang tentara itu.
Dan terlihat seorang pemimpin tentara datang dari belakang dan tampak kesal
terhadap sang bocah seusiaku lalu menendang bocah itu “braaakkkk” sang anak pun
tergeletak dan menangis “huaaaaak,huaaak,huaaak.” Sungguhlah kejam perbuatan
mereka sangatlah biadab,sehingga hatiku teriris-iris melihat kelakuan mereka.
Hal inilah yang membuat negara lain untuk turun tangan untuk negara kami seperti
halnya Turki dan Arab Saudi.mereka adalah salahsatu pendukung islam seperti
masyarakat di negaraku,selain membantu peperangan melawa Israel pemerintahan
pun membantu kami dalam segi perekonomian. Meskipun banyak nya jumlah penduduk serta anak-anak
yang terbunuh,Allah memberikan mukjizat yang luar biasa yaitu banyak masyarakat
yang melahirkan. Sungguh luar biasa kekuasaan-NYA dan kepedulian-NYA yang
membuatku terkesan menangis bak hujan turun di dalam mataku walaupun pun hujan
tak turun lagi di negeriku.
PEMBELA PALESTINA DARI ASIA
Rasa kesedihan yang diderita warga Palestina
sangat memprihatinkan diakibatkan oleh kaum yahudi yang biadab. Hanya rasa kesal
yang menyelimuti perasaanku saat ini. Aku hanya bisa membantu melalui bantuan berupa barang,jasa,dan
juga tentunya do’a yang selalu ku panjatkan di setiap akhir shalat ku, hanya
itu saja yang hanya bisa aku lakukan sekarang. Setiap hari aku meluangkan waktu
yang belum ku lakukan untuk mengerjakan tugas kuliahku hanya untuk membaca
berita baik melalui media elektronik maupun media cetak hanya untuk mengetahui
kondisi saudara-saudaraku yang tertimpa musibah di Paletina , apakah lebih baik
atau tidak?. Ternyata pemikiranku salah ,hal seperti ini tidak akan berakhir
dengan sendirinya dan sepertinya akan terus berlanjut sampai akhir
zaman(kiamat).
Rembulan menyelimuti rumahku dengan lembut
malam ini, Aku duduk termenung di sebuah kursi tua sambil melihat sebuah siaran
televisi tentang saudara-saudaraku yang ada di sana. Tak kuasa aku melihatnya,
kaki ku terus menghentak-hentak ke lantai tanda aku kesal melihat kejadian itu,
bagaimana tidak, aku melihat sebuah pembunuhan seluruh umat muslim yang ada di
palestina yang dilakukan oleh orang yahudi israel.
Bagi ajaran agama syi’ah membunuh umat muslim
adalah pahala bagi mereka. Hal itu bertentangan dengan pendapatku dan membuatku
sedih melihatnya, aku tidak bisa berbicara apa-apa lidahku bak menjadi es yang
tak bisa mengeluarkan satu katapun akibat kesedihan itu ,hanya rasa kesal yang
ada di benakku dan aku berkata’’Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu
Akbar.’’(dengan suara yang lantang). Lalu ibuku terkejut dengan perkataanku
yang terlalu keras “astagfirullahaladzim, ada apa Nak kamu membuat ibu terkejut
saja, tiba tiba suaramu terdengar keras sekali.”
“ini bu aku tadi melihat siaran televisi yang
berkisah tentang kondisi yang melanda negeri palestina diakibatkan oleh kaum
yahudi yang ingin membunuh semua umat islam.” kataku. Ibuku pun sontak terkejut
mendengar hal itu dariku dan berkata “subhanallah....... kenapa bisa begitu
Nak?... bertanya dengan wajah penasaran.
“Karena menurut ajaran mereka itu adalah
pahala bagi mereka,itulah yang menyebabkan aku tadi memberontak dengan suara
yang terlalu keras yang membuat ibu terkejut tadi.”jawabku.
“Ohhh.... iya Nak itu adalah hal yang bagus
apabila kita tidak bisa membantu kita hanya bisa membantu lewat doa agar mereka
mendapat pertolongan dari allah SWT.”jawab ibu.
“iya bu?....”
Aksi
demi aksi yang aku lihat di siaran itu banyak terjadi di negeri palestina mulai
dari langit yang terang menjadi kumpulan asap-asap yang menyelimuti negeri
mereka serta kumpulan hujan peluru-peluru dan rudal-rudal yang membuka gerbang
syurga kami. Rasa sedih yang datang terus berdatangan di negeri mereka bukan
untuk menambah jumlah penduduknya tetapi hanya meminta ribuan tumbal nyawa di
negeri mereka. “apa salah kami”. Wajah yang penuh memelas ke pada kaum yahudi.
“kami hanya perlu keadilan,tolong jawab pertanyaan kami.” Sehingga tidak ada satu
pun ketenangan dan kedamaian yang terjadi di negeri palestina yang tidak ada
konflik terhadap kaum yahudi. Keresahan ini memicu pada negara-negara di dunia
yang membantu palestina melawan kebenaran dalam agama allah.
Tak lama kemudian terdengar suara adzan
sholat isya berkumandang “allahu akbar,allahu akbar.” Aku pun bergegas
mematikan televisi dan bersiap-siap untuk mengganti pakaianku dan langsung
pergi ke Masjid didekat Rumahku. Setelah usai sholat, aku langsung pulang lagi
ke rumah. Saat perjalanan pulang, aku bertemu dengan temanku bernama Fajar,dia
adalah sahabat baikku,dan dia juga suka berdebat saat dalam permasalahan apapun
baik itu dalam segi agama,ekonomi,sosial,dan budaya serta dia juga beragama
kristen. “hai fajar.” Kataku. “hai juga.”jawab Fajar.
“ Jar, apa kamu menonton berita tadi tentang
palestina?....”
“ya,tentu. !....” jawab Fajar. Aku pun
memberikan pertanyaan lagi “kamu lebih memilih Palestina atau Israel.” Fajar
pun menjawab: “ aku memilih israel!....” “loh kenapa memilih israel.” jawabku
dengan keheranan. “karena menurutku perbuatan israel itu adalah hal yang benar
terhadap palestina,dalam kitab tauratnya berisi tentang membunuh umat muslim
hukumnya wajib.” (Jawabnya dengan santai).
“astagfirullahaladzim,(sambil mengusap
dada) itu tidak benar Jar?... semuanya
itu kebohongan belaka bahwa mereka ingin memperluas wilayah kekuasaannya serta di akhir zaman
nanti mereka akan berperang bersama Dajjal utuk melawan umat muslim. Dan apakah
ada dalam ajaran agama-agama di Indonesia ini yang di yakini itu di wajibkan
membunuh umat muslim. Hal ini justru tidak mungkin di karenakan semua agama
diajarkan untuk saling menghargai.”jawabku dengan tegas. Jawab fajar: “ iya
juga. Kamu juga kenapa memilih palestina.” “ Aku memilih palestina karena
mereka tidak bersalah tapi mengapa semua umat muslim yang ada disana termasuk
anak kecil juga dibunuh oleh kaum yahudi, itulah justru membuat hatiku
tersentuh pada palestina dan mendukungnya.” Jawabku dengan wajah sedih. “kalau
begitu aku minta maaf ya?... telah mengusik agama kalian.” Jawab fajar. “iya,
kita itu walaupun berbeda agama harus saling menghargai dan saling tolong
menolong.” Jawabku. “iya” (sambil berjabat tangan dan memelukku).setelah itu
aku beranjak pergi kerumah dengan wajah begitu bahagianya walaupun aku dari asia
aku tetap mendukung Palestina. “allahu akbar,allahu akbar,allahu akbar.” Sambil
berlari menuju rumah dan mengucapnya dengan lantang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar